Dr. Nugrahayu Widyawardani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, di The 7 BNW dengan Pembahasan Hiperurisemia
Dr. Nugrahayu Widyawardani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K |
Bandung, 2 Februari 2024 - Pada acara Bandung Nutrition Wealth (BNW) yang ke-7 di Hotel Harris Cimbelueit Bandung, Dr. Nugrahayu Widyawardani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K ,seorang dokter gizi klinik yang berpengalaman, menjadi nara sumber yang menginspirasi lebih dari 80 dokter pada Jumat, 2 Februari 2024. Dengan tema "Dietary Management of Hyperurecemia: Myths & Facts", dr. Nugrahayu memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan asam urat yang tinggi.
Dalam presentasinya, dr.
Nugrahayu menyoroti fakta dan mitos seputar sumber bahan pangan yang tinggi
asam urat. Ia menjelaskan bahwa sejumlah makanan, seperti daging merah, hati,
dan seafood dalam jumlah berlebih, dapat meningkatkan kadar asam urat. Namun,
ia juga menekankan bahwa sayuran dan buah-buahan memiliki kandungan purin yang
lebih rendah daripada produk hewani.
Bandung Nutrition Wealth (BNW) yang ke-7 di Hotel Harris Cimbelueit Bandung |
Dr. Nugrahayu juga mengungkapkan
bahwa hiperuresemia tidak selalu menimbulkan gejala, dan pasien dengan kadar
asam urat tinggi mungkin tidak mengalami gejala sampai kristal urat menumpuk di
sendi atau ginjal, menyebabkan masalah seperti tophi dan batu ginjal.
Dalam konteks pengelolaan
hiperurisemia, dr. Nugrahayu menekankan peran penting gaya hidup dan diet
seimbang, termasuk peningkatan aktivitas fisik, menghindari konsumsi alkohol,
dan mengurangi makanan tinggi purin.
Selain fakta, dr. Nugrahayu juga
membongkar beberapa mitos seputar hiperurisemia. Misalnya, ia menegaskan bahwa
tidak semua makanan tinggi purin harus dihindari sepenuhnya, karena diperlukan
pengaturan diet yang disesuaikan dengan kondisi klinis dan kebutuhan individu.
Salah satu sesi acara BNW 7Th |
Dr. Nugrahayu juga membantah mitos bahwa hanya daging merah yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Ia menunjukkan bahwa makanan dan minuman tertentu, seperti alkohol dan makanan laut, juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat.
Dalam sesi akhir, dr. Nugrahayu
memberikan contoh kasus hiperurisemia dan membagikan strategi terapi yang
tepat. Ia berharap ilmu yang dibagikannya dapat bermanfaat bagi peserta acara,
yang sebagian besar adalah dokter umum di Provinsi Jawa Barat.
"Semoga ilmu yang saya bagikan dalam acara ini dapat bermanfaat bagi kawan-kawan peserta. Senang saya dapat berpartisipasi berbagi ilmu Gizi yang telah saya pelajari," ujar dr. Nugrahayu dengan penuh semangat mengakhiri sesi ini, meninggalkan peserta dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pengelolaan hiperurisemia.
Komentar
Posting Komentar