Membara... Peserta Membludak, Semangat Warga Klaten Perantauan Belajar Musik Gamelan

 

Peserta latihan karawitan SEKATEN

Antusiasme warga Klaten yang merantau di Jabodetabek dalam melestarikan budaya warisan leluhur semakin menggelora. Hal ini terbukti dari tingginya jumlah peserta yang mengikuti latihan karawitan di kediaman Bapak Sutomo, seorang pecinta seni dan budaya Jawa di Condet, Jakarta Timur. 

Latihan karawitan tersebut tidak hanya menarik perhatian warga setempat, namun juga berhasil mengundang peserta dari berbagai kalangan. "Saya senang sekali tempat ini menjadi ajang belajar musik Jawa, nguri-uri budaya. Kalau bukan kita, siapa lagi," ujar Sutomo yang juga merupakan guru besar di Universitas Krisna Dwipayana. 

Sutomo dikenal karena kecintaannya pada gamelan yang terwujud dalam koleksi lengkap berbagai jenis alat musik tradisional, seperti gender, bonang, kendang, dan gong. Bahkan, wayang kulit juga menghiasi kediamannya, menandakan pengabdian total pada warisan budaya leluhur. Kecintaannya pada seni tradisional juga ia wariskan kepada putra bungsunya, yang kini telah menjadi dalang berbakat setelah menempuh pendidikan di sekolah dalang.

Semangat belajar yang sama juga dirasakan oleh peserta pelatihan. "Menabuh alat musik gamelan menjadi hiburan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres, dan membuat kita rileks," ujar Poniman, salah satu peserta pelatihan. Meskipun satu set alat musik gamelan biasanya dimainkan oleh 10 orang, jumlah peserta yang hadir mencapai 37 orang, belum termasuk yang masuk dalam daftar tunggu.

Joko Suyanto, Ketua Dewan Kesenian Paguyuban Warga Klaten (PWK) yang lebih dikenal dengan nama Sekaten (Seniman Seniwati Kabupaten Klaten Perantauan), juga turut hadir sebagai pelatih dalam kegiatan ini. Anom Suyanto, yang juga seorang dalang terkenal dan anggota Persatuan Dalang Seluruh Indonesia, bertekad untuk mengangkat kesenian tradisional Klaten ke tingkat yang lebih tinggi. "Saya akan latih pecinta seni tradisional ini menjadi profesional. Ke depannya, mereka bisa menjadi duta seni Kabupaten Klaten," ujarnya dengan penuh semangat.

Latihan karawitan ini bukan hanya ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi wadah yang membangkitkan kebanggaan warga Klaten di perantauan untuk terus menghidupkan dan memajukan kesenian daerah mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buat Gerakan Tabungan Sosial Rp.2000,-/hari, Perantau Putra Klaten & PWK Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tingkatkan Produktifitas hingga 20%, Ketua Umum PWK Kunjungi Uji Coba Wafer Pakan Ternak di Kepurun

PWK Prakarsai Pengembangan Pakan Ternak dengan Teknologi Mutakhir Bersama Ahli IPB